Sabtu, 20 Maret 2010

HP Tawarkan Komputasi Ramah Lingkungan

HP Tawarkan Komputasi Ramah Lingkungan
HP (Hewlett Packard). (ANTARA/Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Produsen komputer HP (Hewlett Packard) tahun ini berupaya memacu pertumbuhan berkelanjutan dan pengalaman pelanggan dengan menghadirkan inovasi pemerataan IT (teknologi informasi) bagi pertumbuhan bisnis dan green IT (teknologi ramah lingkungan).

Dalam siaran persnya di Jakarta Kamis, HP mengatakan bahwa penggunaan teknologi secara inovatif memberikan peluang bagi para CIO (Chief Information Officer) untuk memanfaatkan penggunaan IT bagi perkembangan bisnis; mencapai kesinambungan melalui green IT dan menciptakan pengalaman mendalam dalam hubungan lebih baik dengan pelanggan.

Pada ajang HP 2010: ELEVATE, HP menyampaikan tantangan yang dihadapi para CIO pada 2010 karena harus mempertimbangkan kembali investasi IT mereka untuk memposisikan diri pada pertumbuhan di era pemulihan ekonomi, mengelola ledakan informasi serta mengakomodasi perubahan iklim.

Solusi bisnis yang ditawarkan HP untuk pemerataan IT bagi pertumbuhan bisnis adalah kemudahan kelola dan skalabilitas,dan keamanan bagi pekerja mobile.

Sedangkan untuk Green IT HP menghadirkan fitur yang diklaim mendukung upaya ramah lingkungan yaitu HP SkyRoom,HP Power Assistant,HP Long Life Battery.

Kamis, 18 Maret 2010

Enak! Beli Mobil Ramah Lingkungan di Cina Dapat Diskon Rp8 Juta

Kamis, 11/3/2010 | 15:49 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia baru akan merumuskan soal insentif untuk mobil ramah lingkungan. Setelah itu, baru insentif diusulkan kepada departemen terkait, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian ESDM. Berarti, kebijakan itu masih sangat jauh.

Sementara itu, di China, urusan mobil "hijau" tinggal menunggu ketuk palu. Pemerintah Negeri Panda itu rela mengucurkan insentif langsung senilai 6.000 yuan (Rp 8,08 juta) untuk setiap pembelian kendaraan ramah lingkungan.

Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Li Yizhong, seperti dilansir Insidelane.com, Selasa (10/3/2010). Li menjelaskan, subsidi itu akan mampu menekan harga mobil yang berada di atas rata-rata mobil konvensional karena faktor teknologi. "Subsidi baru efektif jika jumlahnya beberapa ribu yuan lebih sedikit. Tanpa sokongan pemerintah, sangat sulit bagi keluarga di China untuk membeli mobil dengan teknologi baru itu," papar Li.

Saat ini, harga jual mobil hybrid, misalnya, diperkirakan bisa lebih tinggi sedikitnya 50 persen dari mobil konvensional.

Tahun lalu, China memperlebar uji coba operasional jenis mobil ramah lingkungan (hybrid dan listrik) di 13 kota besar, antara lain Shanghai, Beijing, dan Shenzhen. Uji coba dilakukan hanya pada departemen pemerintahan, termasuk pembagian insentif total 420.000 yuan (Rp 561,66 juta) untuk membeli bus berteknologi hybrid dan 600.000 yuan (Rp 805,85 juta) untuk tipe fuel cell.

Arah ke depan dari kebijakan negara dengan populasi terbesar di dunia itu adalah mendorong penggunaan mobil yang ramah lingkungan. Targetnya, China akan memiliki 500.000 mobil "hijau" dalam tiga tahun ke depan seiring penguatan sarana infrastruktur, seperti stasiun pengisian bahan bakar khusus.


AGK

UGM Luncurkan Mobil Hemat Energi

ANTARA/Regina Safri

YOGYAKARTA--MI: Tim Semart Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta meluncurkan mobil hemat energi dan ramah lingkungan 'Semar' yang terbuat dari bahan komposit fiber dan berkonsep airfoil untuk mengurangi coefisien of drag (CD) dari kendaraan.

"Struktur rangka dari kendaraan SEMAR menggunakan kombinasi plat dan profil almunium yang didesain sedemikian hingga berat dan struktur bodi tidak lebih dari 25 kilogram," kata pembimbing Tim Semart UGM, Jayan Sentanuhady di Yogyakarta, Rabu (17/3).

Menurut dia pada peluncuran mobil Semar, kendaraan tersebut memiliki panjang total 2,7 meter, tinggi 0,8 meter, dan lebar total 0,88 meter yang didesain dengan tiga roda berpenggerak roda belakang dan steering roda depan.

"Sebagai penggerak mula digunakan mesin 4-tak bersilinder tunggal dengan kapasitas 25 cc yang mengaplikasikan sistem injeksi yang dapat diprogram. Dengan sistem itu diharapkan konsumsi bahan bakar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan riil," katanya.

Dengan konsep itu, tambahnya, kendaraan tersebut diharapkan dapat melaju dengan konsumsi bahan bakar seminimal mungkin, sehingga menjadi kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan itu diharapkan dapat menempuh jarak 1.000 km dengan konsumsi bahan bakar satu liter bensin.

Ia mengatakan, kendaraan itu siap diikutkan dalam ajang Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2010 di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 8-11 Juli 2010.

"SEM Asia 2010 adalah ajang pendidikan yang bertujuan memotivasi kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menjawab tantangan di bidang kelangkaan energi di masa depan dengan menciptakan kendaraan yang dapat menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar seminimal mungkin," katanya.

Rektor UGM Prof Sudjarwadi mengatakan, pembuatan Semar adalah contoh rintisan terpuji dalam perjalanan mahasiswa calon pemimpin bangsa pada bidangnya yang berambisi mengabdi pada kepentingan bangsa dan kemanusiaan.

"Partisipasi di SEM Asia 2010 sesuai dengan salah satu visi dan misi UGM sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia menuju perguruan tinggi Tri Dharma yakni kampus kerakyatan, kampus sosiokultural, dan universitas riset," katanya.

Sementara itu, Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia Darwin Silalahi mengatakan, SEM memberikan kesempatan kepada generasi muda yang tertarik dengan teknologi, energi, dan transportasi sebagai sebuah wadah yang unik untuk menampilkan inovasi mereka.

"Kami bangga Tim Semart UGM sebagai salah satu dari sembilan tim dari Indonesia yang akan berlaga di SEM Asia 2010 sudah meluncurkan kendaraannya. Kami berharap ke-9 tim dari Indonesia, yakni UGM, ITS, UI, dan ITB dapat unjuk gigi dan berprestasi di tingkat internasional," katanya. (Ant/OL-02)

ITS Luncurkan Mobil Ramah Lingkungan










Liputan6.com, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) meluncurkan mobil listrik ramah lingkungan. Mobil listrik bernama ELITS itu merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh tim Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro ITS sejak dua tahun yang lalu. Tujuannya untuk mengantisipasi cadangan minyak bumi yang semakin menipis.

Menurut Kepala Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro ITS, Soebagio, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11), saat ini cadangan minyak bumi semakin menurun sedangkan kebutuhan terhadap kendaraan roda empat semakin meningkat.

ELIST yang berbentuk kendaraan mini saat ini masih mempunyai 40 baterai dengan kekuatan 500 volt. Ketahanannya pun hanya sebatas empat jam perjalanan tanpa henti. "Tahun depan kami akan terus melakukan perkembangan, baterai akan dikurangi hingga sepuluh baterai dalam satu mobil," kata Soebagio seperti dilansir ANTARA.(UPI/YUS)

Minggu, 07 Maret 2010

Honda model baru

Honda Kenalkan Konsep Kendaraan Listrik Berpenumpang Satu Orang

Honda berencana memperkenalkan kendaraan konsep yang lebih bersifat personal pada Geneva Show minggu depan. 3R-C, kendaraan konsep tersebut merupakan terobosan revolusioner Honda setelah sebelumnya meluncurkan U3-X, semacam sepeda roda satu tapi dengan fitur-fitur canggih seperti sistem kemudi segala arah, yang diperkenalkan kepada publik pada Oktober tahun lalu.

3R-C merupakan kendaraan listrik yang memang diperuntukkan bagi satu penumpang. Hasil desain para desainer Eropa yang bekerja di fasilitas Desain dan Riset Honda Italia, tersebut menggunakan baterai lithium-ion sebagai pemasok daya bagi motor listrik, yang ditempatkan di bagian bawah rangka kendaraan. Dengan kondisi demikian maka titik gravitasi tetap berada di bawah dan sekaligus meningkatkan kestabilan.

Bagi pengemudi, keamanan dan kenyamanan berkendara tetap menjadi perhatian. Pada saat 3R-C tidak digunakan, maka sebuah kanopi seperti kaca akan menutupi tempat duduk pengemudi. Tetapi ketika dibawa untuk berkendara, kanopi tersebut akan berfungsi sebagai wind-shield, memberikan keamanan ekstra. Selain itu sebuah penutup fleksibel juga disiapkan untuk melindungi tubuh bagian atas pengemudi dari cuaca buruk seperti hujan dan sebagainya.
[honda]

Ferrari menggunakan Hybrid






ferrari Terapkan Teknologi HybridSudah sejak lama Ferrari dikenal sebagai mobil sport yang biasanya didominasi warna merah menyala sebagai citranya. Sebagai mobil sport dengan kekuatan besar, bahan bakar bensin yang dikonsumsinya jelas dalam jumlah besar. Dengan kondisi seperti ini maka Ferrari tidak bisa dibilang mobil dengan mesin ''hijau''.

Isu global tentang perubahan iklim tampaknya mulai membawa pengaruh bagi banyak produsen mobil di berbagai negara. Ferrari yang diproduksi di Italia, tampaknya mulai berpikir untuk membuat mobil produknya menjadi lebih ramah lingkungan.


Pada Geneva Motor Show tahun ini, Ferrari memperkenalkan produknya, Ferrari 599, yang telah dilengkapi dengan teknologi hybrid. Tujuannya jelas, untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan menurunkan emisi karbonnya. Namun performa akselerasi dan unjuk kerjanya tetap dipertahankan.

Ferrari ''hijau'' ini benar-benar hijau. Cat merah yang biasanya menutupi seluruh bodi mobil sport, kini diubah menjadi warna hijau bagi Ferrari 599 yang menggunakan motor listrik untuk mem-back up mesin bensin 6.000 cc berkonfigurasi V12.

Menurut Ferrari, karbon dioksida yang berhasil dipangkas dengan teknologi ini sebesar 270g/km atau 35% penurunan dibanding mobil Ferrari konvensional. Konsumsi bahan bakarnya juga mengalami penghematan, dari 1 liter untuk 6 kilometer kini menjadi 1 liter untuk jarak tempuh 14 kilometer.

Dengan teknologi hybrid tersebut, Ferrari 599 yang mempunyai kecepatan maksimum 320 kilometer per jam, mampu melaju dari 0 - 100 kilometer dalam 3,5 detik tanpa mengeluarkan suara. Jauh lebih cepat dibanding Ferrari versi konvensional.

Bagi para penggemar mobil balap, kondisi ini mungkin tidak mewakili sosok mobil balap yang tangguh dengan suara raungan mesin yang garang, tetapi setidaknya memicu para penggemar mobil untuk berwawasan lingkungan, meski di Eropa sendiri dengan standar penurunan emisi karbon yang ketat, kemungkinan Ferrari tidak bisa dipasarkan di benua tersebut.
[dailymail]